sebagian orang mengganggap hidup dengan Perilaku. karena perilaku menunjang kita untuk berbuat sesuatu. baik suatu yang positif maupun negatif. Yah... klo kita udah mengenal dari awal perilaku negatif, alhasil tingkah laku kita sehari-hari bakal buruk pula, eiitzz tapi jangan merasa khawatir, segalanya dapat dirubah...kok. tergantung kamunya saja. sebagai manusia, pengendalian dari perilaku itu sendiri penting. apalagi kalau kita udah berada dilingkungan yah pertemanan lah, benci kamu, hah.. dalam arti kata " kamu jahat sama orang, sikap mu jelek, orang muak dengan sikap kamu!!" "CIh.. dia itu suka berbuat jelek, aku tidak mau berteman dengannya!!!" itu mungkin untuk perilaku yang jelek, sehingga banyak penilaian buruk pula dari sekeliling tentang dirinya. tapi sebaliknya LOh! "anak itu pemurah hati, aku suka berteman dengannya!!!" Ujar si pemberi respon positif, yah.. mudah-mudah susah lah melakoni Perilaku dalam hidup ini. tinggal pilih deh.. mau jadi orang jahat atau orang baik didunia ini, lebih lengkap tentang PERILAKU>>>
neh!!!
Perilaku merupakan seperangkat perbuatan/tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada dasarnya terdiri dari komponen pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) atau tindakan.
Dalam konteks ini maka setiap perbuatan seseorang dalam merespon sesuatu pastilah terkonseptualisasikan dari ketiga ranah ini. Perbuatan seseorang atau respon seseorang terhadap rangsang yang datang, didasari oleh seberapa jauh pengetahuannya terhadap rangsang tersebut, bagaimana perasaan dan penerimaannya berupa sikap terhadap obyek rangsang tersebut, dan seberapa besar keterampilannya dalam melaksanakan atau melakukan perbuatan yang diharapkan.
Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. Dengan demikian pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah bervariatif dengan asumsi senantiasa manusia akan mendapatkan proses pengalaman atau mengalami.
Proses pengetahuan tersebut menurut Brunner melibatkan tiga aspek, yaitu :
1. Proses mendapatkan informasi baru dimana seringkali informasi baru ini merupakan pengganti pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya atau merupakan penyempurnaan informasi sebelumnya.
2. Proses transformasi, yaitu proses memanipulasi pengetahuan agar sesuai dengan tugas-tugas baru.
3. Proses mengevaluasi, yaitu mengecek apakah cara mengolah informasi telah memadai (Brunner dalam Suparno, 2001).
Sikap adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Sikap merupakan kecondongan evaluatif terhadap suatu obyek atau subyek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadapan dengan obyek sikap. Ini berarti sikap seseorang akan keterampilan pada kesetujuan-ketidaksetujuan, atau suka-tidak suka terhadap sesuatu. Keterampilan adalah aktivitas fisik yang dilakukan seseorang yang menggambarkan kemampuan kegiatan motorik dalam kawasan psikomotor. Seseorang dikatakan menguasai kecakapan motoris bukan saja karena ia dapat melakukan hal-hal atau gerakan yang telah ditentukan, tetapi juga karena mereka melakukannya dalam keseluruhan gerak yang lancar dan tepat waktu. Dalam hal ini terdapat kecenderungan terkoordinasikannya aktivitas fisik karena pengenalan dan kelenturan jasmani untuk digerakkan sesuai ketentuan gerakan yang mestinya dilakukan (Suparno, 2001). Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga fungsi mental yang bersifat kognitif.
So, keseluruhanya sangat mencakup.....untuk perubahan perilaku nya sendri, kita harus punya 3 cakupan
Pembentukan perilaku merupakan bagian yang sangat penting dari usaha mengubah perilaku seseorang. Berikut beberapa langkah yang perlu diambil untuk merubah perilaku:
1. Menyadari.
Menyadari merupakan proses dimana seseorang membuat identifikasi tentang apa/ bagian mana yang diinginkan untuk diubah dan mengapa perubahan tersebut diinginkan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kesadaran tersebut harus menyatakan keinginan bukan ketakutan.
2. Mengganti.
Setelah seseorang menyadari untuk merubah perilakunya, maka proses selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengganti. Mengganti merupakan proses melawan bentuk keyakinan, pemikiran, dan perasan yang diyakini salah.
3. Mengintrospeksi.
Mengintrospeksi merupakan proses dimana seseorang membuat penilaian mengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu untuk dilakukan.
NAh... saya harapin semoga semua perilaku manusia didunia ini, baik2... kand buat dirinya sendiri.. hehe n suapaya penjara ngak penuh,,, xixixixi
0 komentar:
Posting Komentar