0 WELCOME PEKAN IMUNISASI NASIONAL 2011

Jumat, 21 Oktober 2011
Kementerian Kesehatan (Kemkes) akan menggelar imunisasi tambahan untuk polio dan campak di 17 provinsi pada 18 Oktober hingga 18 November 2011 mendatang. Semua anak usia 9-59 bulan akan mendapatkan imunisasi campak dan anak usia 0-59 bulan untuk imunisasi polio, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
Direktur Surveilens, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kemkes dr Andi Muhadir mengatakan, pelaksanaan imunisasi tambahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi/anak dari penyakit campak serta polio.

Pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan serentak dengan target minimal 95% bayi/anak mendapat imunisasi secara maksimal. Jumlah sasaran untuk polio (0-59 bulan) adalah sebanyak 15,2 juta anak, dan campak sekitar 13,1 juta anak.

Ketujuh belas provinsi tersebut, adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Papua.

Kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian kampanye imunisasi campak, yang dilaksanakan secara bertahap sejak Juni 2009 di Aceh, Sumatera Utara dan Maluku Utara. Kemudian tahap kedua pada Agustus 2010 dilaksanakan di Papua Barat, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, NTT, Riau, Banten, Jambi dan Sumatera Selatan.

Imunisasi akan diberikan di pos-pos pelayanan imunisasi yang ditentukan dan diberi tanda khusus yakni puskesmas, posyandu atau sarana kesehatan lainnya, serta dilakukan petugas terlatih.

"Kegiatan imunisasi ini relatif efektif pada dua minggu pertama, kemudian dua minggu terakhir kita melakukan sweeping. Jadi kalau masih ada bayi dan balita yang belum diberikan imunisasi maka kader bersama petugas kesehatan akan lakukan sweeping agar diberikan imunisasi," katanya dalam acara temu media di Jakarta, Jumat (23/9).

Ia menambahkan, kegiatan yang didanai dari berbagai sumber yakni APBN, APBD dan bantuan luar negeri ini tidak sebesar Pekan Imunisasi Nasional (PIN), namun diharapkan sosialisasinya harus segencar PIN. Hingga saat ini sejumlah daerah sudah menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat mengenai kampanye ini.

Sementara itu Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Soedjatmiko mengatakan, campak adalah penyakit yang potensial untuk menimbulkan kejadian luar biasa. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi campak.

Sebelum imunisasi campak dipergunakan secara luas di dunia hampir setiap anak dapat terinfeksi campak. Kasus campak dengan komplikasi, misalnya gizi buruk atau pnemonia akan berisiko pada kematian.

Secara global tahun 2008 tercatat 164.000 kematian campak di dunia, dengan 450 kematian setiap hari atau 18 kematian setiap jam. Diketahui tahun 2002 sebanyak 202.000 kematian berasal dari negara ASEAN, dan 15% dari Indonesia.

Diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal tiap tahunnya disebabkan komplikasi campak. Dengan kata lain terjadi 1 anak meninggal tiap 20 menit dan setiap tahunnya lebih dari 1 juta anak Indonesia belum terimunisasi campak.AYO SEMUA IMUNISASI YA........ BIAR ANAK-ANAK INDONESIA SEHAT 

0 Awas! Spa Ikan Bisa Tularkan HIV dan Hepatitis C

Selasa, 18 Oktober 2011
Spa Ikan ada yang pernah denger ngak???? Ngak mungkin ngak donk!!! kan lagi trend2 nya... kalo aku baru lihat di siaran TV sih, kalau ngeliat langsung gmana proses Spa nya juga ngak tahu.... yang jelas katanya Spa ikan ini berfungsi untuk merileks kan tubuh dan membuang racun-racun yang ada ditubuh. tapi, neh ada kabar buruk bagi pecinta Spa ikan kalau Spa Ikan Bisa tularkan penyakit berbahaya, wah...wah...Kok bisa, padahal kan enak untuk merileks kan tubuh, kok malah bisa dianggap media penularan sih????? Mau sehat malah dapet penyakit aduh jangan donk!!!


London, Kabar buruk bagi para penggemar spa ikan, wahana relaksasi yang cukup unik ini ternyata bisa menularkan penyakit. Menurut penelitian terbaru, virus-virus berbahaya seperti HIV dan Hepatitis C bisa ditularkan dengan diperantarai ikan.

Badan perlindungan kesehatan di Inggris, Health Protection Agency baru-baru ini memperingatkan bahwa spa ikan bisa menularkan Human Imunodeficiency Virus (HIV). Spa yang dilakukan dengan merendam kaki di dalam bak berisi ikan-ikan kecil itu juga bisa menularkan Hepatitis C.

Risiko penularan paling besar pada kondisi tertentu, seperti diabetes dan psoriasis atau radang kulit kronis karena gangguan autoimun. Selain itu, kondisi daya tahan tubuh yang sedang melemah karena sakit juga membuat seseorang rentan tertular HIV dan Hepatitis C saat melakukan spa ikan.

Belum diketahui lebih detail bagaimana mekanismenya, namun penularan dimungkinkan terjadi jika seseorang yang positif HIV atau Hepatitis C mengalami perdarahan saat melakukan spa. Virus yang mencemari air akan tetap hidup berkat adanya ikan-ikan kecil itu, lalu menulari pasien berikutnya.

Laporan Health Protection Agency mengatakan, risiko penularannya sebenarnya sangat kecil. Meski begitu risiko sekecil apapun tidak boleh diabaikan jika menyangkut infeksi menular yang hingga kini belum ada obatnya seperti HIV, atau Hepatitis C yang juga sulit disembuhkan.

Dalam laporan yang disusun berdasarkan riset selama 6 bulan itu, Health Protection Agency menegaskan bahwa pengelola spa ikan harus sangat ketat memperhatikan kebersihan airnya. Dikutip dari TheSun, Selasa (18/10/2011), air yang digunakan harus diganti dengan yang baru setiap kali ganti pasien.

Di beberapa negara bagian Amerika Serikat dan Kanada, spa ikan sudah dilarang dengan alasan yang sama yakni berisiko menularkan berbagai jenis kuman. Sementara untuk mensterilkannya tentu tidak mudah, karena metode sterilisasi yang biasa akan membahayakan ikan-ikan di dalamnya.

kalau tahu seperti ini baiknya gimana ya, penikmat Spa Ikan di anamnesa aja kali ya!!! apakah Ada riwayat penyakit Pak,Bu???? seperti Hepatitis, dan HIV.???? Biar yang lain tetep jadi penikmat Setia spa ikan n sehat walafiat

(tyaraswariimamicalonAmd,Keb)

0 waw.... Fantastik!!!! Setetes ASI Bisa Dibuat Jadi Organ Tubuh

Malem...mau bagi-bagi info ini,  saya dapat berita di sebuah situs berita forum kesehatan,, waduh sempet kaget, KOK BISA!!!!! ASI (air susu ibu) dipakai untuk organ tubuh kita. waw.........tuweeeweeeng, kayak nya zaman sekarang, dengan tekonologi superduper bisa menghasilkan penemuan-penemuan ternama yang berarti buat masa depan deh!!! jadi kayak nya aku ngak perlu heran lagi ya....ehmbb salut n 10 jempol untuk para peneliti yang udah nemuin berbagai macam penemuan yang admirably n Fantastic. 
Jakarta, Teknologi sel punca atau stem cell memungkinkan sel apapun diubah dan dikembangkan menjadi suatu jaringan atau bahkan organ tubuh. Bahan bakunya tak harus berasal dari plasenta atau sumsum tulang, kini ASI (Air Susu Ibu) juga bisa dibuat stem cell.

Para ilmuwan dari University of Western Australia (UWA) mengatakan kelebihan utama stem cell dari ASI adalah jauh lebih mudah didapat. Cara memperoleh ASI cukup dengan memeras sedangkan embrio, plasenta atau sumsum tulang harus lewat prosedur yang lebih rumit.

Meski dikeluarkan kelenjar-kelenjar di payudara, stem cell dari ASI juga tidak harus dikembangkan menjadi jaringan payudara saja. Sama seperti kebanyakan stem cell dari sumber lain, stem cell dari ASI juga bersifat pluripoten dalam arti bisa dikembangkan menjadi jaringan apapun.

Para ilmuwan bahkan mengklaim, stem cell dari ASI bisa dikembangkan menjadi organ-organ atau jaringan apapun yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk pencangkokan. Jaringan atau organ yang bisa dibuat dari ASI antara lain tulang, sendi, otak, lemak atau bahkan hati dan pankreas.

"Jika kita memahami komponen ASI dan cara kerja sel-sel yang terlibat dalam proses menyusui, maka kita bisa memakainya sebagai model untuk terapi stem cell yang inovatif," ungkap Foteini Hassiotou yang memimpin penelitian itu, seperti dikutip dari Indiavision, Selasa (18/10/2011).

Di Australia sendiri, tiap tahun diperkirakan ada 1.000 kali pencangkokan stem cell sedangkan di seluruh dunia angkanya mencapai 60.000 tiap tahun. Terapi pencangkokan stem cell biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit yang dipicu oleh kerusakan sel, seperti parkinson dan diabetes.

Secara prinsip, pengembangan stem cell hampir mirip dengan teknologi kloning atau menggandakan makhluk hidup tanpa melalui proses perkawinan. Bedanya, kloning dibuat dari stem cell berjenis totipoten sedangkan stem cell untuk terapi biasanya menggunakan jenis pluripoten atau multipoten.

(detikhealth.com)

SEMOGA BISA BERMANFAAT BUAT PENGUNJUNG BLOG YAA... ;) 
(tyaraswariimamicalonAmd.Keb)

0 Action Pose

Minggu, 16 Oktober 2011
NARSIS WITH WISUDA ANGKATAN 5 TAHUN AJARAN 2011



cisss.......!!!!! ni lagi narsis2 nya.. habis nyanyi2 di wisuda angkatan 5 tahun ajaran 2011
(devi, bety, dyah, saya, lita)
gaya nya ngak tahan dehhh narseeessss......................................!!!!!!!!!!



 with my Dosen neh....... ( ibu Mardiana, bety, saya, ibu Wahyuningsih (love me PA), ibu yeni, dan devi

ngak kalah narsssiss kand dosennya.......
my Best friend's....
calon bidan perkasa....(serem banget denggernya :P)


with Babe Alex.... hahaha pose action 2, cz yang pertama jelek..untung babe nya mau.. lagi kemasin kabel padahal sempet2 nya..... heheheh

0 PANITIA CANTIK

Kamis, 06 Oktober 2011
 Ini dia.. Panitia Program Pengenalan (PPS) Studi akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Angkatan 8 tahun 2011.
jadi, kami ini panitia yang bakal mengenalkan kepada calon-calon mahasiswa tentang seluruh program-program kampus kami, susah2 gampang siiihhhh!!! dikkampus kami ngak mengenal lagi yang namanya OSPEK, kami buat semua suasana menjadi ceria, dimana calon mahasiswa dapat mengenal baik sesama calon mahasiswa, dosen serta kakak2 tingkat mereka....
waduhhhh.... kalau diliat-liat saya ngak ada de sepertinyaaaa...  maklum seksi acara pada ngak narsis, alias masih sibuk2nya ngurusin acara yang belum kelar... he'.
tapi ngak apa2 lah...... selepas aku jadi MC langsung ikut narsis. (hiihihxx)
ini foto masih hari pertama, jadi panitia ngak ada lusuh2nya..... 5 hari kami mengadakan PPS alhamdulillah ya sesuatu (syahrini) bisa berjalan dengan lancar dan sukses dengan ceria....
salam PPS : "salam jaya bhakti kami, wanita penyelamat bangsa dan almamater.......MERDEKA!!!!!!!!!!!"

mau tau lagunya : aku loh yang cipta-in. (heheeh)
judul : saya tunggu engkau
saya tunggu engkau..saya tunggu engakau ruupanya engkau forget to me( 2x)
saya tahan pagi2 jalan kaki, rupanya engkau forget to me
rambatera tahayu tarik tambang....cihuyyyy!!!
disini aku jadi tmbah senang
andai aku burung aku akan terbang
kini aku calon bidan perkasa
datang pagi2 di akbid Panca Bhakti
untuk mengikuti latihan pengenalan
disinilah aku diajar dan dibina
oleh senior perkasa
mau latihan jalan jongkok sudah latihan lompat kodok
diajar dibina....
wahai senior ku betapa cantik dirimu
wahai senior ku betapa manis dirimu
dengar keluhan ku apakah kau tak tau
kucinta padamu....
my senior I LOVE U
my Akbid I LOVE U
(sekian .......................)
Tyara Swari Imami


1 KOMUNITAS KEBIDANAN

Rabu, 05 Oktober 2011
        KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
Pengertian koordinasi adalah:
1.      Pengaturan yang tertib dari kumpulan/gabungan usaha untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mencapai tujuan bersama (L.panglaykim)
2.      Kewajiban yang penting untuk menghubungkan bermacam-macam kegiatan dari pekerjaan (Luther Gullick).
Koordinasi membantu untuk memaksimalkan hasil-hasil Yang dicapai suatu kelompok  dengan jalan mengusahakan adanya usaha kesinambungan pada aktivitas-aktivitas komponen pelaksanaan program dimana dianjurkan partisipasi kelompok.

Lintas Program
Hanya  ditugaskan kepada salah satu instansi /departemen yang bersangkutan saja secara khusus melaksanakan kegiatan tersebut untuk mencapai suatau tujuan tertentu.
Contohnya: kerjasama antara KIA dan laboratorium.
Sedangkan tujuannya:
1.      Adanya system manajemen sederhana dengan cara kerjasama antar staff.
2.      Terciptanya semangat kerjasama dalam satu tim
3.      Adanya intervensi hasil kegiatan
4.      Adanya pembagian tugas yang terpadu dan menentukan daerah binaan /pelayanan terpadu dan menentukan daerah binaan
5.      Tersusunnya rencana kerja harian untuk bulan yang akan dating






Lintas sektoral
Kerjasama yang terintegrasi dan terkoordinasi antara sector kesehatan dengan sector-sektor lain terkait (formal/non formal)
Kerjasama lintas sektoral sering suka diwujudkan jika tidak dilandasi oleh saling pengertian dan keterbukaan masing-masing sector dan mekanisme kerjanya.

Tujuannya:
1.      Terjalinnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka peran serta masyarakat secara baik.
2.      Adanya saling mengetahui dan saling mengenal program pembinaan peran serta masyarakat masing-masing sector terkait.
3.      Adanya saling mengetahui peran masing-masing sector yang saling mendukung untuk membina peran serta masyarakat dalam bidang keseharian.
Pembangunan kesehatan yang dijalankan selama ini hasilnya belum optimal karena didukung oleh lintas sector. Beberapa program sektoral masih ada yang tidak atau kurang berwawasan kesehatan sehingga memberikan dampak negative bagi kesehatan masyarakat.untuk diperlukan pendekatan  lintas sector terkait dapat selalu memperhitungkan dampak programmnya terhadap kesehatan masyarakat.


PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)
1.      Pengertian
Perkesmas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran aktif masyarakat, mengutamakan  promotif, preventif, secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara  menyuluruh  dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluaraga, dan kelompok/masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk meninggkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehinngga mandiri dalam upaya kesehatannya.



2.      Tujuan PKM:
Tujuan umum    :    Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal

Tujuan Khusus:
a.       Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
b.      Meningkatnya kemapuan individu, keluarga, kelompok, khusus di masyarakat untuk melaksanakan keperwatan dasar dalam rangka mengatasi masalah kesehatan
c.       Tertanganinya kelurga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan keperawatan.
d.      Terlayaninya kelompok khusus/panti yang memerlukan pembinaan dan pelayanan keperwatan
e.       Terlayaninya kasus-kasus resti yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan keperawatan
f.       Terlayaninya kasus-kasus resti yang memerlukan pelayanan keperawatan di puskesmas dan di rumah.

3.      Sasaran PKM:
Sasaran perkesmas adalah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat  yang mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidaktahuan, ketidakmampuan  maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan  masalah kesehatannya.
a.       Individu
1)        Yang mempunyai masalah kesehatan dan termasuk dengan golongan rawan.
2)        Sasaran individu dapat merupakan titik awal untuk pembinaan keluarga.
b.      Keluarga
1)        Kelurga rawan yaitu  kelurga yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
2)        Prioritas pelayanan perkesmas,pada kelurga rawan yang yang belum, memanfaatkan pelayanan kesehatan.


c.     Kelompok
1)    Kelompok  rawan yang rentan terhadap masalah kesehatan
2)    Prioritas pelayanan  perkesmas:
a)      Kelompok rawan yang terikat institusi
Contohnya: Panti, Rutan, Pondok Pesantren, Lokalisasi WTS, dll
b)      Kelompok rawan yang tidak terikat institusi
Contoh: Karang wreda, Karang balita, KPKIA, Kelompok pekerja informal, perkumpulan penyakit tertentu seperti jantung, asma, kelompok remaja, dll.
c.       Masyarakat
Masalah dalam wilayah tertentu yang mempunyai masalah kesehatan yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan.

4.      Tahap-tahap kegiatan PKM:
1)      Pengkajian
Data yang harus dikaji dari komunitas, mencakup:
a.         Penduduk sebagai inti
b.         Lingkungan fisik
c.         Ekonomi
d.        Keamanan dan transportasi
e.         Politik dan Pemeliharaan
f.          Pelayanan kesehatan dan social
g.         Komunikasi
h.         Pendidikan
i.           Rekreasi
j.           Perilaku hidup bersih dan sehat

Dari factor tersebut, marikita lihat uraiannya
a.          Penduduk sebagai struktur inti,yang dikaji adalah:
a)      Konsep diri
b)      Riwayat kesehatan yang ada
c)      Statistik
d)     Budaya masyrakat sekitar
e)      Dukungan  profesi
b.         Lingkungan fisik,yang dikaji adalah:
a)        Berkaitan dengan masalah pencemaran,
b)        Fasilitas pelayanan kesehatan dan social
c.         Ekonomi yang dikaji adalah.:
a)        Komposisi pekerjaan
b)        Jumlah pengangguran
c)        Sejauh mana ekonomi mempengaruhi kelompok
d)       Bagaimana porsentase anggota masyarakat yang hidup di garis kemiskinan
d.         Keamanan dan transportasi yang dikaji adalah:
a)        Jenis kriminalitas yang ada
b)        Jenis pelayanan keamanan yang ada
c)        Jenis transportasi yang digunakan masyarakat
e.          Politik dan Pemerintahan yang dikaji adalah: adalah :
a)        Adakah struktur organisasi masyarakat
b)        Apakah masyarakat mempunyai badan perkumpulan yang normal
c)        Keyakinan kelompok/masyarakat tentang politik bagaimana
f.          Pelayaanan kesehatan dan sosial
a)      Jenis pelayanan yang ada
b)      Sumber-sumber yang dapat digunakan
c)      Karakteristik pemakai
d)     Statistik kunjungan
e)      Apakah pelayanan yang ada dapat diterima
g.         Komunikasi
a)      Bagaimana infomasi dikomunikasikan
b)      Apakah tersedia papan pengumuman
c)      Apakah jenis area petemuan kelompok
h.         Pendidikan
a)      Presentasi kelompok
b)      Apakah kelompok memelukan pengetahuan khusus
c)      Apakah tersedia sumber pendidikan khusus
i.           Rekeasi
a)        Adakah tempat rekreasi untuk masyarakat
b)       Bagaimana nilai/keyakinan masyarakat tentang rekreasi

2)        Perumusan Diagnosa Keperawatan Kebidanan
Komposisi diagnosa keperawatan komunitas
a.       Jenis Diagnosis
b.      Kondisi yang perlu ditingkatkan
c.       Agregat yang teresiko
d.      Wilayah dimana agregat bertempat tinggal
e.       Penyebab/etiologi
f.       Manifestasi/data penunjang

3)        Perencanaan
Langkah selanjutnya adalah perencanaan yang diawali dengan prioritas masalah, perumusan tujuan jangka panjang, perumusan tujuan angka pendek, menetapkan rencana intervensi dan merumuskan rencana evaluasi.

4)        Implementasi
Langkah implementasi komunitas berfokus pada upaya: meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan rehabilitas dengan strategi yang digunakan yaitu:
a.       Proses kelompok
b.      Health promotion
c.       Patnershiph

5)      Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan:
a.       Untuk mengukur keberhasilan.
b.      Selam evaluasi tenaga kesehatan mengumpul data dan menganalisanya apakah tejadi perubahan kondisi atau tidak
c.       Dilakukan besama-sama masyarakat

 KESIMPULAN :
Lintas Program, hanya  ditugaskan kepada salah satu instansi /departemen yang bersangkutan saja secara khusus melaksanakan kegiatan tersebut untuk mencapai suatau tujuan tertentu.
Lintas sektoral, kerjasama yang terintegrasi dan terkoordinasi antara sector kesehatan dengan sector-sektor lain terkait (formal/non formal)
Perkesmas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran aktif masyarakat, mengutamakan  promotif, preventif, secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara  menyuluruh  dan terpadu.